Headline News:
Home » , , » Analisa Perspektif PKS Memilih Foke

Analisa Perspektif PKS Memilih Foke

Written By Unknown on Sabtu, 15 September 2012 | 9/15/2012


1. Perspektif Perubahan

Foke adalah simbol status quo, sedangkan Jokowi adalah simbol perubahan. Benarkah ? PKS memandang perubahan itu bisa dilakukan tanpa mengubah orang. Yang penting mengawal orang itu. Hal ini menjadi mekanisme PKS dalam menentukan koalisi. Janji Foke untuk mengakomodasi program Hidayat-Didik menjadi sebuah alasan bahwa Foke juga bisa melakukan perubahan. Jokowi ? Kabarnya, beliau tidak menyambut ajakan PKS.

2. Perspektif Amanah

Ini yang memberatkan para pemimpin PKS untuk memilih Jokowi. Jokowi punya amanah yang belum selesai di Solo. Padahal PKS mendukung Jokowi di pilkada Solo. Akhirnya keluarlah kata-kata bahwa Pak Hidayat mendukung Jokowi. Ya, mendukung Jokowi untuk menyelesaikan amanahnya sebagai walikota Solo.

3. Perspektif Kontrak Koalisi

Kontrak politik. Dukungan koalisi PKS di mana-mana adalah bukan dukungan cek kosong. Artinya, ada program PKS yang dimasukkan dalam kontrak politik atau kontrak koalisi. Ini artinya PKS yang mengaku punya agenda rakyat ingin agar agendanya bisa diakomodasi oleh gubernur terpilih walaupun yang maju bukanlah jagoan mereka. Inilah yang disebut-sebut di pameo politik, ” Tidak ada kawan abadi, yang ada hanya kepentingan abadi.” Bedanya, kepentingan abadi PKS adalah kepentingan memakmurkan rakyat yang terlihat dari program-programnya yang ingin diaktualisasikan bersama mitra koalisinya. Kalau kita ingin meyakinkan diri, lihatlah janji-janji kontrak politik PKS dengan koalisinya. Janji-janji itu yang harus ditagih nantinya bila kelak koalisi ini dipilih oleh rakyat.
Jokowi, entah dengan berbagai alasannya enggan memenuhi ajakan kontrak ini. Apalagi, Ahok telah berkoar tidak akan berkoalisi dengan cagub yang kalah. Tapi, Ahok akan berkoalisi dengan rakyat. Tendensius. Dari pihak Jokowi malah menghembuskan isu tak sedap tentang mahar yang diminta PKS. Dan ini tak bisa dibuktikan.

4. Perspektif Musyawarah

Ini terkait dengan basis PKS yang diperkuat oleh para ulama. Majelis Syuro menjadi perangkat keputusan di PKS. Melalui berbagai pertimbangan dengan investigasi mendalam dibimbing ilmu fiqih, jadilah keputusan PKS yang tidak ditetapkan oleh satu-dua orang. Di antara kaidah fiqih adalah mempertimbangkan mashlahat (manfaat/kebaikan) yang lebih besar dari yang kecil. Satu lagi, mempertimbangkan mudharat (dampak negatif/keburukan) yang lebih kecil daripada mudharat yang lebih besar.


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Warakas - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger